Abraham Harold Maslow lahir pada 1 April 1908 di brooklyn, New York dan wafat dunia pada tahun 1970. Maslow adalah anak sulung dari tujuh bersaudara yang lahir dari imigran yahudi rusia.
Abraham
Maslow adalah tokoh psikologi humanistik. Teori
humanistik yang
dibangun oleh Maslow adalah sangat berbeda dengan sikap humanistik yang dibangun oleh pakar dan
penganut psikologi modern. Psikologi modern terlalu menekannya dan menggunakan
pendekatan statistic dalam melihat semua fenomena psikologis. Sedangkan Maslow,
sikap humanistiknya dalam psikologi selalu menekannya pada harapan besar terhadap
manusia, karena potensi inner yang ada dalam diri manusia memungkinkan untuk
dioptimalkan.
Abraham
Maslow mengkontruk teori motivasinya berdasarkan hirarki. Baginya, seseorang berprilaku atau bekerja karena
didorong oleh berbagai jenis kebutuhan. Konsep motivasi manusia menurut Abraham
Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok. Lima
tingkatan motivasi secara secara hirarkis ini diantaranya adalah :
1. Kebutuhan Fisiologis
Umumnya
kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur
fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat
dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut
(kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.
2. Kebutuhan Keamanan (Safety)
Sesudah
kebutuhan keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan,
stabilitas, proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa
takut dan cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah
kebutuhan mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan
hidup jangka pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
3. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta
(Belonging dan Love)
Sesudah
kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau
menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan.
Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan
kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup. Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan
Being atau B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah DLove; orang yang
mencintai sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau
seseorang yang membuat dirinya menjadi tidak sendirian.
4. Kebutuhan Harga Diri (Self
Esteem)
Ketika
kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya
melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
a. Menghargai diri sendiri (self
respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan
diri, kemandirian, dan kebebasan.
b. Mendapat penghargaan dari orang
lain (respect from other) : kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain,
status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan
apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya dikenal dengan baik dan
dinilai dengan baik oleh orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhankebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
Daftar Pustaka :
http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26402/Materi+07+-+TeoriAbrahamMaslow.pdf (Diakses pada 27 Oktober 2020)
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/download/316/292 (Diakses pada 27 Oktober 2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar