Minggu, 25 Oktober 2020

Teori Medan Kurt Lewin

 


Mohammad Evansyah
19310410049
Pssikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A

    Kurt  Lewin  lahir  pada  tanggal  9  September,  1890  di  suatu  desa  kecil  di  Prusia, daerah  Posen. Dia  adalah  anak  kedua  dari  empat  bersaudara. Beliau belajar di  Universitas Freiberg,  Munich,  Berlin,  dan  mendapat gelar  doktor  di  Universitas  Berlin  pada  tahun

    1914. Setelah  meraih  gelar  doktornya  pada  tahun  1914. Kurt  Lewin  dikenal  sebagai  Bapak  Psikologi  Medan.  Teori  medan  dalam  fisika (dikembangkan oleh Michael Faraday, James Maxwell dan Heinrich Hertz pada abad 19) menunjukkan fenomena listrik/magnet, dan grafitasi mempengaruhi medan disekitarnya.

Memakai asumsi Gestalt, Lewin mendasarkan pengembangan teorinya berdasarkan 3 asumsi:

1. Dasar pemahaman psikologi adalah saling hubungan, pola atau konfigurasi.

2. Beberapa saling hubungan  menjadi  dasar  dari  saling  hubungan   yang  lain,  jadi

kepribadian cenderung bergerak menuju kesatuan Gestalt.

3. Psikologi seharusnya difahami  dalam  bentuk  teori  medan,  di  mana  field”  adalah sistem  pengaturan  diri  yang  ditentukan  oleh  saling  hubungan  anatar  bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.

Struktur kepribadian

1. Daerah Pribadi

    Kurt Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi dalam lingkungan psikologisnya, dengan pola hubungan dasar tertentu. Hubungan ini lebih berfokus pada hubungan antara segala sesuatu didalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan yang lebih dari sekedar ukuran dan bentuk. Lewin memisahkan pribadi dengan yang lain yang ada di dunia dengan menggambarkan suatu figur yang tertutup, menunjukan bahwa pribadi merupakan kesatuan yang terpisah dari hal lain di dunia tetapi tetap menjadi bagian dari dunia.

    Segala sesuatu yang terdapat dalam lingkarang merupakan pribadi (P) sedangkan sedangkan yang terdapat diluar lingkaran bukan pribadi (Non-P). Dari gambar itu menunjukan bahwa pribadi adalah ruang terpisah tetapi berada didalam ruang hidup, dan menjadi bagian dari semua yang ada didalam ruang hidup.

2. Lingkungan Psikologis

    yaitu daerah di dalam elips tetapi diluar lingkaran. Daerah ini dibagi bagi dalam pecahan pecahan yang disebut region. Sedangkan semua garis yang tertera pada diagram diatas yang merupakan batas antar sel, antar region disebut bondaris. Lingkungan Psikologis berhenti pada batas pinggir elips, tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi. Secara matematis : P = f (LP) Dan fakta fakta pribadi dapat mempengaruhi lingkungan. Secara matematis : LP = f (LP). Lingkungan individu akan sangat berpengaruh pada psikologis individu. Sebagai contoh anak jalanan yang mempunyai perilaku sangat berbeda dengan anak yang tinggal bersama orang tuanya.terlihat dari segi bicara, kebiasaan, hal ini menunjukan bahwa lingkungan sangat berpengaruh pada psikologi seseorang.

3. Ruang Hidup

Ruang hidup sama dengan medan psikologi atau kesluruhan situasi yang merupakan semua totalitas realitas psikologi fakta-fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku ndividu pada suatu saat, contoh fakta kehidupan lapar, memiliki uang, ingatan masa lalu, dsb.

Dinamika Keperibadian

1.Energi

    Lewin   menganggap   bahwa   pribadi   merupakan   suatu   sistem   enegji   yang kompleks. jenis energi yang melakukan aktivitas psikologis disebut energi psikis. Meningkatnya tegangan  di salah satu sel  yang lebih tinggi dibanding sel  lain, akan   menghasilkan   ketidakseimbangan,   dan   usaha   sistem   pribadi dalam   untuk menyeimbangkan kembali tegangan antar sel itu akan menimbulkan energi psikis.

2.Tegangan

    Tegangan adalah suatu keadaan dalam diri sang pribadi, atau lebih tepat, suatu keadaan  dari  suatu  daerah  dalam personal dalam kaitannya dengan  daerah-daerah dalam personal lainnya. Tegangan  memiliki  dua  sifat  konseptual  yang  penting.  Sifat  pertama  adalah bahwa suatu keadaan tegang dalam suatu sistem tertentu cenderung menyamakan diri dengan  jumlah  tegangan  dalam  sistem-sistem di  sekitarnya.  Sarana  psikologis  lewat mana   tegangan   itu   menjadi   merata   dinamakan proses   yang   berupa   berpikir, mengingat,  merasa,  mempersepsikan,  bertindak,  dan  sebagainya.  Sifat  kedua  adalah bahwa  tegangan  tersebut  menekan  garis  batas  sistem.  Apabila  batas  itu  sangat  kuat, penyebaran  tegangan  dari  salah  satu  sistem  ke  sistem-sistem  yang  berdekatan  akan terhambat, dan sebaliknya.

3.Kebutuhan

    Peningkatan  tegangan  dalam  suatu  daerah  dalam-personal  disebabkan  oleh timbulnya  kebutuhan.  Kebutuhan  bisa  berupa keadaan  fisiologis,  keinginan  akan sesuatu, intensi untuk mengerjakan sesuatu. Menurut Lewin, kebutuhan itu mencakup pengertian motif,keinginan dan dorongan.

4.Tegangan dan Tindakan Motorik

    Tegangan yang meekan garis batas luar dari pribadi tidak dapat menyebabkan lokomosi. Lewin  menghubungkan  kebutuhan  dengan  sifat  tertentu  dari  lingkungan yang kemudian menentukan bentuk lokomosi yang akan terjadi.

5.Valensi

    Valensi  adalah  suatu  kuantitas  yang  bervariasi,  ia  mungkin  lemah,  sedang, atau kuat. Pada dasarnya, besarnya valensi ditentukan oleh kebutuhan. Selain itu ada pula faktor lain seperti pengalaman dan budaya yang dapat mempengaruhi valensi. Ada dua macam nilai dalam valensi, yaitu positif dan negatif.

6. Kekuatan atau vektor

    Kekuatan ada di dalam lingkungan psikologis, sedangkan tegangan merupakan sifat  dari  sistem  dalam personal. Sifat sifat konseptual  dari  kekuatan  adalah  arah, besarnya, dan titik sasaran.

7.Konflik

    Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikan konflik sebagai  situasi  di    mana  seseorang  menerima  kekuatan-kekuatan  yang  sama  besar tetapi  arahnya  berlawanan

8.Restrukturasi Dinamis Struktur Lingkungan Psikologis

    Dinamika lingkungan psikologis dapat berubah dalam empat cara yang berbeda:

a. Nilai daerah dapat berubah secara kuantitatif

b. Vektor  dapat  berubah  dalam  besarnya  atau  dalam  arahnya,  atau  dalam  kedua-duanya.

c. Garis batas dapat menjadi lebih kuat atau lebih lemah, muncul atau menghilang.

d. Sifat material suatu daerah.

9. Kembali pada Keseimbangan

    Salah  satu  cara untuk  mencapai  keseimbangan  adalah  meratakan  seluruh daerah  di  dalam personal.  Cara  lain  yang  sangat  lazim  adalah  dengan  melakukan lokomosi  sebagaimana  mestinya  dalam  lingkungan  psikologis.  Lokomosi  yang  tepat membawa priadi ke daerah objek tujuan yang memuaskan. Kecenderungan   mencapai   keseimbangan   itu   tidak   berarti   membuat   diri seimbang  sempurna,  tetapi menyeimbangkan  semua  tegangan  dalam  daerah  pribadi dalam.  Tujuan  utama  dari  perkembangan  psikologis  adalah  menciptakan  semacam struktur  internal  yang  meminjam  keseimbangan  psikologis,  bukan  membuat  bebas tegangan.

 Perkembangan Kepribadian

    Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak terlalu banyak membantu memahami perkembangan psikologis.

a. Perubahan tingkah laku; terjadi sepanjang perkembangan dan tentang perubahan dalam variasi tingkah laku.

b. Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah laku

c. Bertambah luasnya araena aktivitas

d. Perubahan dalam realitas

e. Diferensiasi; pertambahan usia maka region-region dalam diri individu (dalam lingkungan psikologis) juga bertambah

f. Regresi; perkembangan kepribadian bergerak mundur

 

Daftar Putsaka :

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.         

Susilawati, L.K.P.A,dkk. 2016. MATERI KULIAH PSIKOLOGI KEPRIBADIAN II. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS UDAYANA.                  

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teori Kepribadian Abraham Maslow

  Mohammad Evansyah 19310410049 Psikologi Kepribadian II Dosen Pengampuh : FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A      Abraham Harold Maslow lahi...